Demonstrasi Berasal Dari Kemaslahatan Gerakan, Idealisme Tepat Akurat Tanpa Sekat

Sangat disayangkan, begitu banyak ragam narasi kritik-aspiratif dilayangkan diruang publik menjadi dianulir dan dicap eksistensi-negatif. Seolah-olah yang paling benar adalah mereka yg mampu berbicara soal sejarah mahasiswa, keapatisan-idealisme, yang menghafal kutipan tokoh reformis, filosofis, revolusioner. Kreativitas dan seni berspektif agak dipinggirkan. Sorotan publik ruang sarana menjadi lontar-lantiran menyudutkan satu pihak, mendiskreditkan siapa yang berlainan kacamata sosialnya. Taukah saudara semanusia, kebijaksaan tertinggi lahir berasal dari akumulasi perspektif-objektif dan pola terstuktur dan tersistematis, tidak dadakan dan turun demo pas dimomen tertentu atau gerakan musiman bersama tuntutan yang irasional. Orang yang cerdas-cemerlang pada dasarnya siap-siaga menerima pandangan yang berbeda, mendengar masukan-saran membangun, tidak menjadi kocar-kacir mengutak-atik kebenaran yang maha luas didalam diri manusia. Pincangnya sebuah aksi Demonstrasi aspek paling kerap dipinggirkan adalah mempersempit gerakan, tidak membuka selebar-lebarnya ruang gerak supaya terhindar berasal dari stigma kepentingan kelompok, lebih-lebih kepentingan dompet privat dan kesukuan.

Memang sejarah aktivis 66 berhasil menurunkan Rezim Orde Lama. Tinjauan sosial-ekonomi, pemikiran dampak dan problematika lokal-nasional-internasional lugas dan tuntas dikajinya begitu juga para sesepuh Aktivis 98 yang saya mampu pas MABA. Tapi jika tersedia gerakan tanpa memperhitungkan aspek sosial-ekonomi, kecermatan menganalis dampak baik-buruk, data objektif, kebolehan mengimbuhkan aspirasi bersama elegan bermental dan juga teks dan kontektualisasi paham kebijakan lebih-lebih ditengah pandemi. Secara realitas mampu saja tersedia indikasi kepentingan kelompok, panggung eksis-identitas, menjual idealisme, koar-koar jahiliyah, menjebak massa demi kepentingan saitaniyyah, kelumpuhan akal sehat, matinya hati sosialis, buta solidaritas organisasi, itu yang diajarkan senior-senior saya diorganisasi pas MABA.

Disisi lain perspektif, segala suatu hal berbauh gerakan, biarpun itu atas nama agama, kelompok warna, nepotis kesukukan, solidaritas balas dendam. Segala sesuatunya berangkat berasal dari hal-hal yang baik didalam kecamata perspektif gerakan. Hanya saja, obkektifitas kemaslahatannya pincang diwilayah solidaritas sosial-kemahasiswaan yang begitu banyak ragam metode dan pola bergerak, dan lebih-lebih mis-komunikasi dan mis-ngopi dan rokok diwilayah struktural dan non-struktural. Idealisme sebuah gerakan tidak mengakar cuma pada satu pijakan dan penalaran pribadi. Tentu tidak terlepas berasal dari sikap menerima kebenaran yang berlainan yang mampu saja itu yang tepat akurat dan data objektif-administratif lebih-lebih berbicara soal proses birokrasi yang percaya bakal bukti data tertulis. Artinya objektif-lah, bijak-lah, hindari narasi melecehkan derajat manusia, jangan menggadaikan idealisme-mu cuma sebab balas dendam, sebab kesukuan, sebab agama, sebab formalitas identitas, eksistensi-personal.

Sampai kapan tetap mengedepankan ego-perspektif, dan condong narasi maha-benar berasal dari kelompoknya-lah. Mereka yang berlainan adalah penjahat birokrasi, antek-birokrasi, ketek-birokrasi, pencopet, koruptur. Entah nilai-nilai kemaslahatan gerakan seperti itukah yang melukiskan idealisme mahasiswa bersama menjatuhkan mahasiswa yang berbeda, menjatuhkan harkat martabat, menghina jabatan yang tanpa terbukti, mendiskreditkan organisasi dan slot gacor hari ini mahasiswa yang tidak berorganisasi demi menjaga kebenaran jahilnya, mempropaganda mahasiswa atau lebih tepatnya membodohi mahasiswa bersama dalih idealisme, bersama dalih perjuangan tetapi nilai maslahat toleransi bermahasiswa diperjual-belikan. Selaku mantan MABA, saya titip pesan kepada siapa saja yang menjunjung perspektif gerakan, hati-hati bersama ucapan dan narasi tidak terbukti dan jangan lupa cari pacar yang realistis-objektif.

Trả lời

Email của bạn sẽ không được hiển thị công khai. Các trường bắt buộc được đánh dấu *